Preview Film Ayat-Ayat Cinta

Akhirnya kesampaian juga nonton nih film, yah walaupun terlambat tapi ga apa-apalah dari pada ga sama sekali,hehe.,., Ni film sepertinya bener-bener sukses, antusias penonton nya itu loh,, waduh,,, ga ketulungan. Waktu nonton film ini kemaren, bangku bioskop penuh, saya yang sampai sana kira-kira jam 13.30 dapet tiketnya untuk yang jam 16.45 (cuape dweh,,,) itu pun masih ngantri.
Tapi yang bikin saya sedikit kecewa adalah, cerita di film itu banyak yang tidak sama dengan cerita Novelnya Habiburahman El Shirazy.

Banyak sekali improvisasi yang dilakukan Salman Aristo dan Binarti S. Noer selaku penulis skenario film ini. Banyak kejadian-kejadian yang ada di novel yang dihilangkan, serta beberapa tokoh dalam novel pun tidak ada, seperti ketika Fahri berada di dalam penjara. Di novel digambarkan dalam penjara itu ada seorang mantan Guru Besar Al-Azhar, dan beberapa tokoh lagi, tapi di dalam filmnya hanya ada seseorang yang entah gila, atau apalah, kurang ngerti. Mungkin maksud penulis ingin menggambarkan bahwa kita bisa belajar dari siapa saja kali yah. Dan Ending nya itu yang saya sangat sayangkan, saya sangat mengharapkan sama seperti di novel, tapi ini beda,,., klo di novel kan religi bgt, tapi klo di filmnya menurut saya kurang.
Alur ceritanya menurut saya terlalu cepat mencapai klimaks, sehingga saya tidak merasakan seperti saat membaca novelnya.
Dibalik kekurangan pasti ada kelebihan, yups,,, dengan piyawainya sang penulis menambahkan jokes-jokes segar, dan beberapa adegan yang membuat film ini terasa hidup. Pemilihan tokoh Fahri (Fedi Nuril), Aisha (Rianti Cartwright), Maria (Carissa Puteri), Nurul (Melanie Putri) serta Nuora(Zaskia Mecca), saya rasa cukup tepat. Ya walaupun ceritanya sedikit beda dengan yang di novel tapi Hanung Brahmantyo selaku sutradara film ini pintar sekali menghidupkan suasana, ga nyesel deh nonton ini film, salut buat semua kru film ayat-ayat cinta. Yang belum nonton, nonton deh buruan dari pada nanti nyesel, hehe,,,,